Postingan

Listen, Comprehend, Inspired, Change

Well, I decided to attent a carrier day in my school. there were some private university presenting their well their university.. 2 days of presentation, 12 university only made me realized that I will have plenty of free time for a year if i don't get any state university. there was a man, called himself Mr. Puji, an entrepreneur and consultant. bragging his fortune to inspire,so they say. i saw him, he reminds me back to the day when there is still plenty of noble thought in my mind. One day I saw an old lady, selling stewed peanuts and bananas. I saw her when i was about 12 or 13. i can't remember. she sold her goods at north of Beringharjo Market, on the side of the crossroad. no one was seem buying her goods. so I went there to buy some. I was hoping i could at least buy half of her peanuts, i mean how much it could be. but then i found that I only have as much as 2 pouches of peanut and a banana. that day started to dream to be rich enough to buy all of her goods wit

Kami Akan Merindukanmu

28 Juni 2013, tepatnya 9:48. mulai menapak kakiku keluar gerbang. SMP N 1 Kasihan. mungkin ini hari terakhir aku pakai seragam lengkap disini, mugkin juga bukan, ah, belum lama juga pasti udah ada yang ajak reuni yang disebut "buka bersama" he? siapa yang keberatan? mungkin aku yang bakal ajak duluan, hahah.. jadi mikir. apa aku sudah jadi orang baik disini? apa aku udah jalanin hariku dengan baik?  ada yang sempet benci aku disini? oh iya ada. kita semua ada. aku ingin me rewind tingkahku di masa lalu.  aku cowok, dan aku cowok pada umumnya. aku juga merasakan cinta dari wanita. dan kasih sayang dari sahabat  laki laki. dia, kamu, kalian.  hey. kita udah terbang bersama sambil tertawa. tetap tertawa meski malam sudah hampir mengalahkan kita, kita tetap bicara. menempas hening, karena kita tak biasa diam. janji kita ada.  bersama menghidupi tawa  hingga tak akan mati oleh waktu. dan kamu, serpihan masa lalu yang terpe

HIJRAH Episode 2 2:141

Dan disinilah aku. Berada diantara orang alim. Orang orang yang, dalam artian tertentu, berada jauh diatasku, dan diarti yang lain, aku menunduk melihat mereka. Dan bukan tempat mereka untuk berada disekitarku Atau Bukan tempatku untuk berada diantara mereka. Pertemuan pertama kami membuatku diam diam tahu siapa nama mbak yang kita temui didepan sekretariat lalu. Bahkan ia bukan seorang ‘Mbak’. Ia seangkatan denganku dan baru tahun ini bergabung. Namanya Alfathunissa. Oke cukup.. bahkan akhwat ayu tidak akan menahanku disini satu menit lebih lama dari seharusnya. Dari pertemuan ini aku juga tahu orang orang yang satu departemen denganku. Aku tidak ingat yang perempuan, tapi yang laki laki ada Rofi dan Amri. Kami diketuai oleh seorang perempuan yang lumayan cantik, menurutku, mirip penyanyi muda berjilbab di salah satu ajang talent show, namanya Erina. Mungkin perempuan ini fotografer dan desainer terbaik di organisasi ini. She’s in charge. Budaya yang baru sekali aku jamah

HIJRAH Episode 1

HIJRAH Episode 1 13:11 Sebenarnya aku tidak tahu pasti kenapa aku belum merencanakan scenario terbaik untuk pergi dari sini. Tempat yang dipenuhi orang alim. Orang orang yang, dalam artian tertentu, berada jauh diatasku, dan diarti yang lain, aku menunduk melihat mereka. Dan bukan tempat mereka untuk berada disekitarku Atau Bukan tempatku untuk berada diantara mereka. Aku masih ingat, betapa gugupnya aku menekan link itu. Keringat dingin yang enggan mengalir karena takut oleh keputusan pihak universitas. Apakah aku diterima disalah satunya atau tidak sama sekali. Aku juga masih ingat jeritan yang terlontar ketika tulisan hijau muncul di layar, sayangnya, bukan jeritan yang baik. Ya, disinalah aku sekarang. Fakultas Ekonomi UNY. Hal tergila yang pernah kulakukan demi uang. -belajar mati matian sebelum ujian dan terlempar disini untuk belajar lagi 4 tahun kedepan. Pukul 13:11, di depan gedung utama FE tempatku berdiri, Abu datang tiba tiba menyodorkan foto pendaftaran pengur

Building a Helpful Community Starting from Ourselves

This world is one big community of human. In normal circumstances, humans are always having interaction, always making communication to each other and these activities are even more frequent for those involved in organizations or specific community. Organizations demand us to work with many people with various character which is possible that sometimes we meet someone with different nature to us. Sometimes, dealing with people with complex and variant trait can be tricky even for an expert activist. Some even try to control these traits in their favor which seems to have less chance to succeed, or even cause paranoia. Now go the question “it is the best way to handle such a crowd, to make them behave as our will?” I don’t know. But I do know we can handle ourselves while we’re in such a crowd. People who are self-serving in all their interactions are  “takers”. They are all about “what can you do for me”. The opposite is the “givers” who go around and say “what can I do for you?”.

Lay Me Down

Aku lahir dengan dua orang tua. Namun aku diasuh beberapa orang. Paman ku sering mengenalkan aku sebagai putra ke teman-teman nya.   Aku diajari cara merawat sepeda, menservis jam tangan, memancing, beragama, bahkan membiayai sekolahku, semua hal yang ayahmu akan lakukan. Kematangan pikiranku sejak aku masih di bangku SD membuatku terlalu cepat menyadari bahwa mereka semua bukan ayahku. Dan aku merindukan sosok yang bahkan aku tak ingat keberadaanya. Hanya ada terkaan memori dari kisah kisah orang tua. Tentang sosok pendiam yang rajin dalam keluarga. Kecerdasan, keuletan, sensitif, nasib yang sial. Semua sifat ku rangkum dalam wajah yang ada di foto besar di kamarku. Foto pernikahan mereka.